Rakyat Merdeka

Rabu, 23 Maret 2011

Pengakuan Jujur Dari Seorang Pegawai Tenaga Pijat Refleksi

Jakarta - Diterpa tudingan miring maupun perlakuan yang membuat tak nyaman dihati merupakan hal yang biasa bagi profesi seorang tenaga pijat. Yuni (42) tahun, warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini seolah kenyang dengan pengalamannya, baik suka maupun duka ketika menjalani profesi sebagai tenaga pijat. Pengalaman pahit yang dialami seorang Yuni, misalnya saat bekerja di Five Star tempat refleksi dan family massage terlengkap, termewah dan terbesar di Jakarta, tepatnya di jalan Meruya Ilir no 48, Srengseng, Kembangan Jakarta Barat.

Di tempat kerjanya, lagi -lagi dirinya mendapatkan kesan dan perlakuan tak menyenangkan dari salah seorang pengunjung. Sebagai karyawan terbilang senior, guna memberikan pelayanan yang baik, tentunya dia selalu mengedapankan keramahan, hingga tak pernah membeda - bedakan antara sesama pengunjung. Namun rupanya upaya dan etikat baik yang di terapkanpun belum cukup, bahkan dirinya dituding bersedia menerima layanan plus - plus. Meski, mendapatkan perlakuan yang kerap tak mengenakkan, namun wanita paruh baya ini tetap tabah dan sabar.

"Bekerja disini saya dituntut profesional mas. Bagaimana bisa melakukan layanan plus - plus, sementara ditempat kerja ini hampir disetiap sudut ruangan dilengkapi kamera CCTV. Belum lagi lokasi ruangannya sangat terbuka. Wah kalo nekat melakukan hal itu tentu tak ada ampun, saya bisa dipecat bos karena memang selalu terpantau oleh kamera," ujar Yuni.

Masih kata Yuni, disetiap lantai dan ruangan selalu dipenuhi, baik para pelanggan maupun karyawan - karyawati Five Star. Selain itu di lokasi kerja juga disediakan sarana tempat ibadah. Jadi rasanya jelas tidak mungkin kalo tempat ini dijadikan ajang plus - plus. "Karena Five Star dinilai steril alias tak sesuai dengan tudingan sejumlah orang, sehingga suami mengizinkan saya bekerja disini. Jadi tidaklah heran kalau saya semakin betah dan nyaman bekerja di Five Star," urainya.

Sementara itu, Ihsan salah seorang manajemen Five Star membenarkan serangkaian pengakuan yang diungkapkan oleh rekan sekerjanya Yuni, bahwa lokasi ini semata hanya merupakan tempat atau layanan jasa refleksi. Jadi rasanya tidaklah relevan jika ada pihak - pihak yang tega menghembuskan rumor miring yang diarahkan ke pihak Five Star. Sementara disisi lain, dengan tangan terbuka pihak manajemen juga telah mengakomodir warga disekitar lingkungan.[bmb/dn]

Senin, 14 Maret 2011

Aura Aa Gatot Kian Bersinar Ratusan Peserta Syukuran Berikan Apresiasi

Jakarta - Guna menghadapi acara konggres Parfi ke-XIV yang akan digelar pada tanggal 23 - 26 Mei di Hotel Sahid Jakarta bulan mendatang, kini segenap kru panitia pelaksanan tengah mempersiapkan berbagai keperluan yang berkaitan dengan pelaksanaan kongres Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).

Panitia kongres yang jauh - jauh hari telah dibentuk itu bertujuan untuk memilih ketua umum dan jajarannya. Selain itu juga dimaksudkan menjadikan Parfi sebagai organisasi artis yang independen, sekaligus memiliki peranana penting di tengah kemajuan perfilman Indonesia.

Sementara, kepanitiaan kongres yang diketuai Aa Gatot Brajamusti ini didukung oleh sejumlah artis beken lainnya, yakni, Paramitha Rusady, Elma Theana, Atin Martino, George M Taka, Yana Rini Achbarie, Sandra Naholo, Erna Santoso MH. Thamrin Lubis, Pong Harjatmo dan Firman Nurjaya.

Menurut ketua panitia kongres Parfi ke XIV Aa Gatot Brajamusti, kepedulian dan keterlibatan dalam kongres kali ini ingin melihat kongres bisa berjalan dengan lancar, damai tanpa ada konflik diantara para anggota dan pengurus Parfi. Siapapun yang akan terpilih menjadi ketua Parfi, seyogyanya diserahkan saja kepada anggota. Sebab kedaulatan ada ditangan anggota aqlias pemilik suara pada acara pemilihan nantinya. Aa Gatot menghimbau kepada seluruh anggota Parfi untuk berpartisipasi dan berperan aktif pada kongres nanti. Karena, maju dan tidaknya organisasi ini tergantung pada pengurus dan anggotanya itu sendiri Hal ini diungkapkan ketua panitia kongres Parfi ke XIV Aa Gatot Brajamusti, pada acara syukuran dan persiapan kepanitiaan kongres di gedung BP2N TKI, MT. Haryono, Jakarta, Senin, (14/3).

Sementara itu, Elma Theana Juru Bicara Aa Gatot Brajamusti juga berharap para insan artis dan film kembali berperan aktif agar perfilman di tanah air kembali jaya seperti masa lalu. Agar dunia perfilman mendatang jauh lebih sukses, selain melibatkan awak artis dan kru film, kedepan seyogyanya juga melibatkan insan Pers untuk direkrut sebagai anggota Parfi. Selain itu, Elma juga berinovasi dengan menciptakan sejumlah metode dan gagasan. Misalnya, hingga sejauh mana respons dan dukungan terhadap Parfi, artis film cantik ini membuat semacam angket yang akan disebarkan kepada anggota Parfi atau peserta kongres. [bambang-ss]

Minggu, 13 Maret 2011

Sosok Aa Gatot Calon Kuat Ketua Umum Parfi



Jakarta (FP-RM) - Gatot Brajamusti atau yang lebih dikenal Aa Gatot, kabarnya menjadi calon kuat ketua umum (Ketum), PARFI untuk periode 2010-1014. Sosok yang sudah tak asing lagi dimata publik ini rencananya akan menggantikan posisi Jenny Racman yang kini resmi mundur dari jabatannya.

Firman Nurjaya, salah seorang anggota yang juga pengurus koperasi PARFI, saat diminta keterangannya membenarkan kabar tersebut. Sebagai jabatan awal, Aa ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Kongres PARFI Ke-14 di Jakarta, Mei 2011, mendatang.
“Selama ini yang menjadi ketua kongres tersebut, yang mana akan melaju ke kursi ketua umum. Sementara, dukungan para pengurus PARFI kepada Aa juga sangat besar,” ujar Firman.


Ketika mendengar gosip atau isu terkait rencana dipilihnya sebagai calon ketua Parfi untuk menggantikan Jenny Racman, Aa Gatot langsung mengkonfirmasikan hal ini. Ternyata Jenny Racman membenarkan kabar tersebut. Bahkan Jenny siap mendukung Aa Gatot sebagai ketua umum Parfi di periode mendatang.


Sosok Aa Gatot yang lebih dikenal dengan Tokoh guru spiritual Reza Artamevia dan Elma Theana ini dianggap mampu untuk memimpin Parfi. Pasalnya, selain masih belia, sosok lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini juga pernah menjadi bintang aktor beberapa perfilman di tahun 1980-an di Indonesia. Hal inilah yang membuat Tokoh Spiritual Tampan Aa Gatot, mutlak lolos dari persyaratan.


Sebagai amanat yang dipercayai untuk menjabat Ketum Parfi, agar dapat diterima masyarakat untuk membangun media perfilman dan citra perfilman tidaklah mudah. Namun dalam kesempatan pecalanon saya pasti akan optimis menerima anugrah tersebut dan saya ingin berbakti untuk membangun bangsa dan tanah Air, ungkap Aa.
Tokoh muda berbakat ini sudah siap dalam jabatan Ketum, baik dalam misi-visi maupun program festival atau kompetisi skenario, sutradara dan bintang aktor-aktris terbaik. [soes]

Dipimpin Aa Gatot Parfi Akan Populer

Aa Gatot Brajamusti - Foto: Istimewa


Jakarta (FP-RM) - Belakangan ini prestasi di dunia perfilman di tanah air semakin menurun tajam. Apalagi yang berkaitan dengan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) sudah jarang terlihat aktifitasnya lagi, yang sebelumnya di fokuskan membantu masyarakat luas . Prihatin dengan kondisi ini, guru spiritual di kalangan artis dan pejabat, Aa Gatot Brajamusti, yang kesehariannya biasa di panggil Aa akhirnya peduli dan bersedia mencalonkan diri menjadi ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).

Selain masih produktif dengan usia yang masih belia, tokoh ini dinilai memiliki potensi sehigga layak untuk memimpin Parfi pada periode mendatang. Aa Gatot dini
lai mumpuni. Jadi, sudah sepantasnya sosok ini menggantikan ketua Parfi. Karena ketua pada saat ini, yakni Jenny Rachman, tengah disibuk kan dengan berbagai pekerjaan rumah tangganya.

Aa Gatot sebenarnya bukan orang asing di industri perfilman tanah iar. Karena, guru spiritual ini pernah beberapa kali bermain film di era1980-an. Sehingga, tak heran jika Aa berhasil lolos dari persyaratan.

Kedepan bila benar-benar terpilih menjadi ketua Parfi, Aa Gatot berjanji akan menjalankan, baik agenda maupun program untuk membangkitkan wajah perfilman di Indonesia agar lebih maju. Semua di akomodir, termasuk merekrut keberadaan artis - artis muda. Hingga ke depan, perfilman Indonesia mampu menyaingi film - film mancanegara.

"Insya Allah Jika Tuhan mengizinkan, untuk memajukan industri film di Indonesia saya akan membuat semacam kompetisi. Misalnya, kompetisi untuk membuat skenario terbaik. Kalau menang, akan kita buatkan filmnya. Selain itu, Parfi akan membuat sekolah akting, sutradara, pokoknya kegiatan yang berkaitan dengan dunia perfilman. Bahkan, agar semakin mantap, saya akan mendirikan media komunitas. Selain itu juga mengelola peralatan dalam hal perfilman. Karena keberadaan media dapat membantu agenda saya. Pasalnya saat ini teman - teman media sudah sangat sinergi dengan saya." paparnya.
[Soes]


Sabtu, 12 Maret 2011

Halte Bus Polda Metro Jaya Semrawut dan Rawan Aksi Pemalakan Preman

JAKARTA - Warga ibukota Jakarta mengeluhkan kondisi sarana halte bus kota di depan kantor Polda Metro Jaya. Keberadaan halte bus kota yang letaknya tak jauh dari markas kepolisian Polda Metro jaya dengan harapan akan mendapatkan sebuah kenyamanan, tapi hal itu justru sangat bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Warga mengeluhkan akibat banyaknya pedagang yang memenuhi lokasi halte tersebut. Selain buat mangkal para pedagang, di lokasi itu juga banyak terdapat para pengamen. Belum lagi adanya sejumlah tukang palak yang kerap meresahkan, fenomena itu kian menambah ketidaknyamanan di sekitar lokasi itu.

Selain itu warga juga mengeluhkan minimnya sarana tumpangan bus kota dari arah Polda menuju Slipi Jakarta Barat. Ingin ditempuh melalui jalan kaki, jarak tempuhnya lumayan cukup jauh. Sementara ingin mendapatkan tumpangan kendaraan harus menunggu hingga dua jam lebih. Dalam kondisi halte yang serba semrawut, menunggu waktu selama itu jelas sangat riskan. Karena tak jarang para pengguna sarana halte itu jadi sasaran pelaku pemalakan. Sementara, ingin mencari tumpangan Transjakarta, di lokasi jembatan menuju tempat penjualan tiket Bus way itu banyak dipenuhi pedagang.

Warga berharap agar pihak kepolisian Polda Metro Jaya cepat tanggap dan segera membenahi berbagai permasalahan di halte tetrsebut. Persoalan ini kerap dikeluhkan masyarakat. Apalagi lokasi halte itu letaknya tak jauh dari kantor Polda. Begitu pula sebaliknya, agar masyarakat mendapatkan rasa nyaman ketika mencari tumpangan Transjakarta, aparat Tramtib, utamanya di kecamatan Kebayoran Baru, diharapkan segera menyikapi permasalahan dengan menjamurnya para pedagang di sepanjang jalan jembatan menuju akses lokasi pembelian tiket Bus way tersebut.

Tak mau kecolongan kali kedua akibat kritikan tajam warga, belakangan, rupanya pihak Polda Metro Jaya terus berjaga - jaga di sekitar lokasi halte dengan menerjunkan unit mobil patroli dan sejumlah personil aparat kepolisian.[bmb]

Berjam - Jam Muridnya Diplonco di Depan Kelas, Tega Nian Guru SD Itu

Tangerang (FP-RM) - Lagi-lagi dunia pendidikan tercoreng. Seorang pendidik yang semestinya memberikan contoh dan soritauladan yang baik terhadap para siswa-siswinya, tapi ironisnya terkadang sikap mereka justru sangat bertolak belakang dengan profesi mulai yang disandangnya.

Peristiwa guru menganiaya muridnya merupakan kisah memilukan yang belakangan kerap terjadi. Puluhan orang tua murid di Tangerang, provinsi Banten, misalnya mengeluhkan sikap tak terpuji yang dilakukan salah seorang guru berinisial NN, wali kelas IA di SDN Pakualam, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Orang tua murid di sekolahan itu geram, ketika menyaksikan sikap dan tingkah-polah wali kelas NN yang dianggap tak mendidik itu. Karena, jika kedapatan anak muridnya membandel, ia tak segan-segan memberikan sanksi atau hukuman yang cukup berat untuk ukuran anak pelajar sekolah dasar itu.

Jika, muridnya dianggap nakal, mereka dengan serta merta menjatuhkan hukuman dengan cara plonco. Misalnya, siswa harus berdiri di depan kelas hingga mata pelajaran usai. Bahkan, ibu guru itu tak segan-segan menjewer kuping anak didiknya hingga mereka menangis kesakitam.

Para orang tua siswa menyesalkan tindakan yang dilakukan wali kelas itu. Tapi disisi lain, guru NN beranggapan, sikap yang ia tanamkan itu merupakan hal yang sudah biasa. Bahkan, dirinya mengaku menpunyai alasan tersendiri. “Jika sedang mengajar murid-murid saya, lebih baik orang tua siswa tak usah ikut campur. Karena, jika sudah tiba disekolahan, seluruhan siswa sudah menjadi tanggung jawab guru, maupun wali kelas masing-masing. Apapun bentuk dan cara
yang akan diterapkan terserah guru yang bersangkutan,” jelas NN.

Sementara itu, Achmad Muslih, Kepala Sekolah SDN I Pakualam, terkesan ragu-ragu dalam mengambil setiap keputusan. Bahkan, ketika secara sewenang-wenang wali kelas melakukan tindakan dengan mengeluarkan salah seorang siswa kelas I dari sekolahan tersebut, ironisnya kepala sekolah itu seolah tak berdaya.

Meski, siswa tersebut berangkat dari keluarga tak mampu, semestinya para guru punya tanggung jawab moral untuk memberikan jalan keluar agar siswa tersebut bisa melanjutkan aktivitas belajar hingga tamat sekolah. Jadi, tidak dengan sewenang-wenang mengeluarkan anak didiknya sendiri. Apalagi, sesuai aturan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran atau dana BOS untuk membantu, sekaligus meringankan beban bagi para pelajar. Jadi, tidaklah relevan jika guru di SDN I itu dengan seenaknya memplonco, bahkan terkesan tangan besi dengan semena-mena mengeluarkan murid dari sekolahan tanpa alasan yang mendasar.(bmb/dh)

Kasihan, Ketahuan Selingkuh Rambut Isteri Digunduli

Jakarta (FP-RM) - Malang betul nasib yang dialami D (32 tahun), wanita beranak dua, warga di jalan raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini. Harapan mengikuti jejak sebuah pepatah “Selingkuh Itu Nikmat (SIK)”, tapi malah berujung petaka.

Hubungan asmara dengan sang arjuna berinisial S, warga Tangerang, provinsi Banten itu, akhirnya tercium juga. Awalnya, suami berinisial L (42) tahun, sedikitpun tak menaruh curiga. Tapi belakangan, gelagat dan bahasa tubuh D tertangkap juga oleh daya cium dan naluri tajam sang suami.

Tak yakin dengan rumor yang berkembang, secara diam-diam sang suami melakukan aksi pengintaian, yang bahasa keren nya melakukan investigasi. Agar dalam upaya menangkap buruannya alias target Target Operasi (TO), segera berhasil, berbagai trik dan carapun dilakukan.

Selain, memonitor disetiap TKP, yang disinyalir dijadikan ajang perselingkuhan yang dilakukan dua mahkluk berlainan jenis itu, sang suami yang geram itu juga menerjunkan anaknya sendiri yang dijadikan spionase dan cepu.

Melalui kerja keras tak pantang menyerah dalam upaya melakukan investigasi, akhirnya sang suami berhasil menangkap buruannya yang terkenal licin bagaikan belut itu.

Malang tak bisa ditolak, saat bermesra disuatu tempat, kedua sejoli yang sedang dimabuk asmara itu akhirnya tertangkap basah. Lantaran, tak kuat menahan kuasa akibat cintanya dikhianati, tanpa ba-bi-bu, akhirnya sang suami menyeret pulang isterinya yang berkhianat itu. Lalu terjadilah aksi pe-mlonco-an. Tak ayal, rambut sang isteri habis digunduli oleh suami.

Menurut L, hal ini dilakukan, agar mereka tak lagi melakukan perselingkuhan dengan laki-laki lain. Selepas kejadian itu, keberadaan S entah dimana rimbanya. Sementara, agar rasa mau, sekaligus kepala plontosnya tak dilihat oleh tetangganya, kini dengan terpaksa si D memakai kerudung alias tutup kepala. (bmb)