Jakarta (RM-FPRM) - Belakangan ini warga di Jakarta dan sekitarnya resah akibat modus tagihan kartu kredit yang dilakukan oknum yang tak bertanggung jawab.
Nasib naas misalnya menimpa Yanto, warga Gunung Sahari Utara, Rt. 005/Rw.004, Sawah Besar Jakarta Pusat. Dirinya merasa kaget ketika mendapatkan tagihan dari Bank CIMB Niaga untuk kegunaan pembayaran tagihan Master Card Visa sebesar Rp.18.000.000,- (Delapan Belas Juta Rupiah). Dengan angsuran selama tiga bulan. Padahal, korban sama sekali tidak pernah menggunakan kartu kredit tersebut.
Lantaran merasa dirugikan, akhirnya korban menghubungi pihak custumer service yang diterima oleh salah seorang karyawan yang bernama Melda. Tapi ironisnya korban kembali di pingpong untuk menemui Septi, lantas korban diarahkan lagi untuk menemui Iva di bagian
Tim Investigasi kantor pusat di jalan Wahid Hasyim, Blok 4 no.3 Griya CIMB Niaga 2 lantai 8, Bintaro Jaya, sektor 7, Tanggerang Selatan, Provinsi Banten.
Karena merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan pihak kantor pusat, akhirnya korban melanjutkan permasalahan ini ke pihak costumer service Bank CIMB Niaga cabang Daan Mogot, Jakarta Barat yang diterima Handri. Di kantor cabang ini korban mendapatkan pelayanan yang cukup memuaskan. Salah satunya mereka telah melakukan pemblokiran kartu agar tagihan tidak membengkak, sekaligus tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Untuk itu, korban disarankan untuk membuat surat sanggahan lengkap bermaterai, bahwa dalam hal ini korban tidak pernah melakukan transaksi. Apalagi mendapatkan pinjaman dana KTA Rp.18.000 000,- dari Bank CIMB Niaga, sehingga tuduhan telah menerima uang itu jelas tidak masuk akal.
Bahkan, ironisnya lagi, Yanto sama sekali tidak pernah memiliki rekening di bank muamalat seperti yang dituduhkan. Sekaligus, dirinya tidak pernah memiliki no kontack 085313417118, seperti yang di sebutkan oleh pihak Bank CIMB Niaga pusat.
"Kami sangat berharap agar dalam hal ini pihak CIMB Niaga lebih teliti dan profesional. Sehingga, para pelanggan tidak dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," harap Yanto.(BMB/DN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar