Rakyat Merdeka

Kamis, 03 Maret 2011

Aksi Pencurian Mayat Bayi Gegerkan Warga Jawa Timur

Surabaya (FP-RM) - Warga di Jawa Timur dan sekitarnya digegerkan dengan maraknya aksi pencurian mayat bayi. Peristiwa raibnya 17 mayat bayi itu terdapat di dua Tempat Pemakaman Umum (TPU), di wilayah Sidoarjo, dan kasusnya kini mulai dilacak. Entah tujuan untuk mencari pesugihan atau maksud lain, yang jelas hingga detik ini belum tahu motifnya apa. Sehingga para pelaku begitu tega mencuri mayat - mayat bayi itu.

Kejadian hilangnya jenazah di TPU Bonosari dan Alas Tipis Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur mulai diselidiki Tim Forensik Polda Jatim dan Tim Identifikasi Polres Sidoarjo dengan membongkar makam bayi yang diduga dijarah pencuri. Dalam penyelidikan terungkap ditemukan 24 makam kosong, berikut jenazahnya yang hilang. (KabarIndonesia, 16/2)

Dalam penyelidikan polisi mendapati barang bukti berupa alat yang diduga digunakan pelaku saat menggali makam di sekitar lokasi, Minggu (13/02).
Awalnya, ada sinyalemen bahwa pelaku hanya mencuri kain kafan, namun berdasarkan data di tempat kejadian perkara (TKP), dari lima makam yang ada di TPU Dusun Bonosari, hanya ditemukan tali ikat kafan, sementara yang lainnya hanya berupa kain kafan.

Menurut keterangan salah seoarang penjaga makam, saat awal ditemukan, kondisi makam bayi yang dicuri jenazahnya masih dalam keadaan berlubang bekas galian. Dan di dekat makam bayi tersebut ditemukan alat yang diduga digunakan pelaku untuk menggali kuburan.

Berdasarkan laporan yang diterima pihak kepolisian, kejadian awal pencurian mayat bayi di Dusun Bonosari dan Dusun Alas Tipis berjumlah 17 jenazah. Sementara, lima makam bayi terdapat di Desa Tropodo Kecamatan Waru.

Total makam jenazah bayi yang hilang berjumlah 24. Dan kemungkinan masih akan terus bertambah. Pasalnya, pelaku pencurian mayat bayi itu, hingga saat ini belum tertangkap.[rudy]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar