Rakyat Merdeka

Kamis, 03 Maret 2011

Warga Trauma, Banjir Kiriman dari Tangerang Racuni Penduduk Jakarta


Jakarta (FP-RM) - Hingga saat ini, pemerintah provinsi, DKI Jakarta masih dipusingkan dengan permasalahan banjir yang kerap menghantui warga ibukota. Belum usai penanganan terkait permasalahan di internal Pemprov DKI, kini ditambah lagi banjir kiriman dari kota penyangga. Yakni, Bogor serta Kota Tangerang dan sekitarnya.

Perbatasan akses kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat hingga Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, provinsi Banten, sudah menjadi rahasia umum, bagi masyarakat di kawasan itu banjir merupakan hal yang biasa. Misalnya, masyarakat yang bermukim di jalan Koja, merasa enggan untuk mengajukan permohonan kepada pihak terkait. Karena, hingga saat ini tidak ada realisai dari pihak aparat kelurahan setempat. Padahal, permasalahan banjir ini sudah menjadi langganan, sekaligus menjadi bagian komunitasi baik bagi warga masyarakat Jakarta.

Tris, warga Koja yang menetap di RT 001/RW 002 mengeluh, pasalnya, sudah hampir tiga minggu, bahkan dalam kurun waktu sebulan ini rumahnya digenangi air kiriman dari Tangerang. Belum lagi, dampak dari limbah laundry celana Jins yang bercampur minyak, sehingga membuat kesehatan keluarga menjadi terancam karena takut teracuni. “Apakah pihak kelurahan dalam hal ini tidak tahu, jika terdapat sejumlah masyarakat yang terkena banjir. Untuk itu, pihak terkait hendaknya segera memberikan solusi mengenai kesehatan dan kenyamanan dalam lingkungan penduduk,” keluhnya.

Kondisi Draimase yang terdapat di wilayah itu sangat kecil, sementara saluran yang melintang dari Tangerang ke Jakarta, sebagai sarana usaha para pedagang, berdiri banyak bangunan sement. Melihat fenomena ini, semestinya masyarakat diberikan sosialisasi dalam penanganan secara berkala. Sehingga, Pemkot Jakarta Barat segera memberikan solusi melalui masing - masing kelurahan atas dampak lingkungan yang kerap mencemari wilayah kerjanya. Kelurahan sebagai pelaksana pemerintahan, dalam upaya menangani masalah banjir ini, pihak - pihak yang terkait, hendaknya menurunkan ahlinya di lapangan. Sehingga, warga di ibukota terus-menerus tidak dihantui dengan polemik masalah banjir.[rei]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar